Bahasa Kita
Seri Bahasa SWD |
Seri Bahasa SWD: Kata Pengantar Materi ini merupakan kumpulan selebaran dengan nama Seri Bahasa SWD yang disebar secara gratis tiap dua minggu sejak awal tahun 2008. Pada saatnya nanti, gagasan-gagasan dalam selebaran ini akan dibukukan menjadi bagian dari buku yang direncanakan diberi judul Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Materi ini diberi judul Ejaan SWD (dari Suwardjono bukan Soewandi) dengan fokus penyerapan istilah dari bahasa Inggris. Saat ini, Ejaan SWD masih sering menjadi kelakar atau olok-olok oleh beberapa kalangan dan kolega karena mungkin memang pantas disebut demikian. Beberapa berstratagem: "Bahasa itu yang penting tahu maksudnya. Mengapa harus repot-repot? Sekarang ini jaman globalisasi, kalau kita tidak mampu berbahasa Inggris kita akan ketinggalan. Ini hanya kurang kerjaan saja!" Walaupun demikian, penulis tetap yakin dan optimis bahwa apa yang sekarang menjadi olok-olok pada saatnya nanti justru akan menjadi standar. Isi selebaran ini tidak terbatas pada penyerapan istilah saja tetapi meliputi pula pembentukan istilah bahasa Indonesia yang bersumber dari bahasa Inggris dan beberapa aspek bahasa yang lain. Penulisan selebaran ini dipicu oleh berbagai masalah bahasa yang dijumpai penulis ketika membimbing mahasiswa dalam menulis skripsi, tesis, dan disertasi serta ketika menjadi reviewer naskah ilmiah untuk seminar atau jurnal ilmiah. Masalah bahasa tersebut meliputi kesalahan tanda baca, susunan kalimat, pilihan kata, dan terutama penerjemahan istilah bahasa Inggris. Daripada berulang-ulang memberitahu terbimbing secara individual, apa yang penulis sarankan kepada mahasiswa penulis tuangkan dalam selebaran ini agar terbimbing mempelajarinya sebelum menulis proposal atau laporan akhirnya. Khusus mengenai istilah, pembahasan difokuskan pada istilah yang banyak dijumpai dalam bidang ekonomika dan busines termasuk akuntansi. Selebaran ini tidak dimaksudkan untuk menjadi pedoman yang autoritatif tetapi lebih merupakan wacana untuk menentukan pilihan kata, ungkapan, dan istilah yang terbaik untuk kepentingan masa datang dalam pengembangan ilmu. Di lain pihak, Pusat/Badan Bahasa bukan merupakan autoritas final. Oleh karena itu, selebaran ini juga mengusulkan kaidah yang belum dicakupi dalam berbagai pedoman oleh Pusat Bahasa dan koreksi atau revisi terhadap kaidah yang termuat dalam beberapa pedoman yang sudah ada. Dengan demikian, kemungkinan terjadi perbedaan tentang mana yang baku antara yang diusulkan dalam selebaran ini dengan berbagai pedoman oleh Pusat/Badan Bahasa. Sebagai wacana untuk kepentingan masa datang, akan banyak dijumpai bentuk kata atau istilah yang belum ditangkap oleh Pusat Bahasa serta institusi kebahasaan lainnya dan masuk dalam kamus sehingga meretia tidak dikenal oleh atau belum masuk dalam repositori kosakata program penerjemah elektronik. Akibatnya, penginggrisan naskah bahasa Indonesia yang mengandung istilah-istilah dalam wacana ini akan memunculkan kata yang tidak tepat atau kata yang sama dengan istilah Indonesianya. Tugas penulislah untuk menyunting hasil penerjemahan tersebut. Sebaliknya, pengindonesiaan naskah berbahasa Inggris tidak akan memunculkan istilah-istilah dalam wacana. Hal ini hendaknya tidak menghalangi penggunaan istilah yang lebih tepat dari apa yang nyatanya ada dalam kamus. Inilah esensi pengembangan bahasa Indonesia untuk meningkatkan martabatnya sebagai bahasa ilmu pengetahuan yang andal. Untuk kepentingan ilmiah/akademik, pembaca mempunyai keleluasaan untuk mengevaluasi validitas argumen/penalaran di balik istilah-istilah yang diusulkan dalam selebaran ini dengan harapan pada saatnya nanti akan terjadi konvergensi menuju satu istilah yang paling tepat dan valid dan masuk dalam program penerjemah daring (on-line translation). Dengan demikian, bahasa Indonesia akan sama martabat dan kemampuannya dengan bahasa asing (khususnya Inggris) untuk mengekspresi berbagai gagasan dan keperluan serta tetap kental dengan ciri keindonesiaannya. Pada gilirannya, kita akan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagaimana bangsa Jepang menggunakan bahasanya.
|